Kamis, 10 September 2009

Harapan Hidup Penderita Kanker Payudara Meningkat

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali kasus kanker payudara yang telah merenggut banyak nyawa kaum hawa. Menghadapi kenyataan itu, sekarang dunia teknologi dan kedokteran makin canggih dengan menciptakan berbagai alat baru untuk meminimalisasi angka kematian akibat keganasan penyakit ini.

Salah satu Negara yang berhasil menekan angka kematian akibat penyakit ini adalah China lewat Rumah Sakit Modern Guangzhou yang menerapkan metode kombinasi terbaru dan terpadu. Bahkan, tidak mustahil bahwa payudara yang telah terkena kanker dapat dipertahankan. Dengan begitu, efek trauma pasien pasca operasi dapat diminimalkan. Dilakukan dengan perfusi obat-obatan dengan intercurrent arteri lokal, metode cryoablation (pendinginan), radio frekuensi, dan teknik invasi minimal. Teknologi tercanggih saat ini adalah teknik radiopartikel yang radiusnya kecil dan menghemat waktu.

Teknik ini dapat digabungkan dengan berbagai terapi lainya. Tetapi, tidak asal pilih, paduan terapi haruslah tepat sasaran. Semakin bagus paduan terapi yang digunakan, resiko kematian semakin kecil. Bahkan ada sebagian penderita kanker payudara stadium akhir yang dapat tertolong.

Rumah Sakit Modern Guangzhou dilengkapi dengan alat-alat yang sangat canggih dan didukung oleh dokter-dokter ahli dari daratan China. Kualitas pelayanannya juga sangat bagus dan akan memuaskan setiap customer yang memercayakan kesehatannya pada mereka. Jadi, bagi semua kaum wanita, selalu periksalah payudara Anda sendiri, bila terdapat kelainan atau benjolan segera periksakan, karena mungkin itu akan merenggut nyawa Anda nantinya.

Sumber : Jawa Pos, 7 September 2009.hal 37

Penemuan Baru di Dunia Perairan Dongkrak Harga Kapal Perang

Peraih predikat juara LKCT (Lomba Karya Cipta Teknologi) Hardikal 2009, Kapten Bagus Arianto adalah anggota TNI-AL, beliau adalah lulusan teknik mesin ITS 1997. Kapten Bagus berhasil meraih predikat tersebut berkat karyanya membuat propeller (penggerak kapal yang biasa dipasang di bagian belakang bawah lambung kapal).

Terbuat dari kuningan, tembaga, dan nikel. Fungsi utamanya sebagai alat penerus gaya dorong mesin kapal, yang memakai prinsip kerja dayung. Pada propeller tersebut, ditambahkan bahan berbentuk mirip sirip ikan untuk menambah tenaga dayung kapal.

Dengan propeller tersebut, kecepatan kapal dapat lebih dimaksimalkan lagi. Dengan penemuan ini, dapat lebih menghemat biaya perawatan kapal. Awal mulanya, Kapten Bagus menciptakan propeller tersebut sebagai tugas akhirnya.

Beliau kala itu berpikir untuk menciptakan teknologi yang dapat meminimalkan biaya perawatan kapal yang sangat besar, tetapi juga dapat memaksimalkan kecepatan kapal. Banyak rintangan yang harus dihadapi Kapten Bagus dalam menciptakan dan menguji coba karyanya ini. Tetapi, berkat kegigihannya, beliau berhasil melampaui semua itu.

Temuan ini sebenarnya telah diuji coba pada kapal contoh kecil buatannya, juga pada software komputer. Kini, kapten Bagus mendapat mandat yang berat dari Negara, yakni memproduksi secara masal temuan spektakulernya itu.

Sumber : Jawa Pos, 15 Juni 2009.hal 29

Persaingan Ponsel Canggih Antar Vendor di Indonesia

Seperti kita ketahui, sebenarnya ponsel merupakan alat untuk berkomunikasi. Tetapi, kenyataannya di Indonesia tidak begitu. Handphone justru berfungsi untuk menonjolkan gaya hidup dan selera mereka yang tinggi, atau bahkan hanya untuk ikut-ikutan trend ponsel yang ada sekarang.

Indonesia sekarang tengah dilanda demam BlackBerry, ujar Herry S.W. seorang pengamat telekomunikasi. Karena tingginya antusiasme masyarakat Indonesia, impor BlackBerry melalui distributor independent menjamur.

Karena merupakan produk impor, produsen BlackBerry diharapkan bisa mendirikan layanan purnajual, seperti garansi, service centre, dsb. Karena adanya demam ini, para vendor lain wajib berhati-hati, pasalnya BlackBerry dilengkapi fasilitas push e-mail yang sampai sekarang belum ada saingannya.

Salah satu vendor ( Nokia ) sudah mulai waspada dan meluncurkan produk baru dengan layanan Nokia Mesenger. Meskipun begitu, tingkat kenyamanan, manajemen baterai, dan kompresor data belum senyaman milik BlackBerry.

“Booming BB juga membuat BB jadi-jadian makin banyak, saat ini ada sekitar 12 merek ponsel lokal yang memiliki bentuk seperti BB,”ucap Herry.

Memang, kebiasaan ikut-ikutan itu sulit untuk dihilangkan, tetapi kita sebagai warga Negara Indonesia harus dan wajib bangga dengan produk kita sendiri, sehingga untuk ke depannya kita tidak perlu lagi mengimpor barang dari luar negeri.

Sumber : Jawa Pos, Kamis, 27 Agustus 2009 hal.10